Dream.co.id – 7 Warna Petir dari Paling Umum Sampai Langka, Punya Makna Masing-masing Yuk, simak! Berdasarkan fakta, warna-warna yang muncul pada petir mirip dengan hampir setiap warna pelangi. Meskipun beberapa warna mungkin lebih jarang terjadi dibandingkan yang lain, hampir semua warna dapat dihasilkan oleh petir. Munculnya variasi warna pada petir ini tergantung pada berbagai kondisi. Menurut The National Severe Storms Laboratory, keberadaan kabut, debu, kelembaban, tetesan air hujan, dan partikel lain di atmosfer dapat mempengaruhi warna dengan menyerap atau mengalihkan sebagian cahaya putih dari petir. Selain itu, jarak dari sambaran petir, lokasi pengamat, dan penglihatan individu juga dapat mempengaruhi warna yang terlihat pada petir. Petir Putih Petir berwarna putih adalah yang paling umum dan sering terlihat. Selain komposisi udara yang memainkan peran penting dalam menentukan warna petir, jarak antara pengamat dan sambaran petir juga dapat mempengaruhi warna yang terlihat. Orang yang berada dalam jarak dekat lebih mungkin melihat petir berwarna putih. Secara umum, semakin banyak udara yang perlu dilalui oleh sambaran petir sebelum mencapai pengamat, semakin banyak partikel yang dapat menyaring cahaya, dan warnanya akan semakin kaya. Petir Biru Petir berwarna biru memiliki penampilan yang sangat serupa dengan petir putih, sehingga seringkali beberapa pengamat kesulitan membedakan keduanya. Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap warna biru pada petir melibatkan beberapa aspek, termasuk warna langit, jarak dari permukaan tanah, jarak dari pengamat, kemampuan penglihatan pengamat, serta kandungan nitrogen dan oksigen di udara. Petir Ungu Dari semua warna petir yang ada, warna ungu, biru, dan putih merupakan yang paling umum. Namun, di antara ketiganya, warna ungu masih dianggap sebagai yang paling langka. Kehadiran petir ungu biasanya menunjukkan tingkat kelembaban dan suhu yang rendah. Petir ungu juga dapat menandakan adanya oksigen dan nitrogen. Elemen-elemen ini berperan dalam pembentukan warna biru dan merah, yang kemudian bersatu untuk menghasilkan warna ungu. Petir Kuning Petir kuning sering muncul karena tingginya kandungan debu di udara selama badai. Selain itu, warna kuning dan oranye pada petir juga terkait dengan aktivitas gunung berapi. Saat terjadi letusan gunung berapi, debu, abu panas, kotoran, dan puing-puing dilepaskan ke udara. Ketika partikel-partikel ini berinteraksi dengan gas yang terlepas, warna petir dapat sangat dipengaruhi. Biasanya, warna yang muncul adalah kuning, oranye, dan terkadang merah. Petir Merah Selain kelembaban, kabut, dan partikel di udara, suhu dari sambaran petir juga dapat menjadi faktor utama dalam menentukan warna petir. Semakin tinggi suhunya, petir cenderung mendekati ujung spektrum warna. Pada titik tersebut, petir dapat terlihat merah. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika petir merah paling sering terlihat saat badai petir yang hebat. Petir Hijau Seperti petir berwarna merah muda, petir berwarna hijau juga sering terjadi terutama pada kondisi salju. Ketika badai musim salju, butiran salju dapat membelokkan cahaya sehingga sambaran petir tampak berwarna hijau. Meskipun kejadian petir hijau ini langka seperti petir merah muda, namun tetap jauh lebih jarang terlihat. Petir Merah Muda Petir berwarna merah muda merupakan suatu fenomena yang langka. Biasanya, petir merah muda sering terlihat selama musim salju. Perlu dicatat bahwa petir merah muda seringkali sulit dibedakan dari petir merah, walaupun petir merah lebih umum terjadi dibandingkan dengan petir berwarna merah muda.